Penting! Banyak yang Kewalahan Merobohkan Sapi Kurban, Ternyata Begini Cara Praktisnya. Gampang Banget...

Iklan bawah judul
Iklan tengah
Hari ini, Jumat (1/9/2017) atau 10 Zulhijah, seluruh umat Islam merayakan hari Raya Idul Adha. Hari raya ini disebut juga Hari Raya Kurban karena diikuti dengan pemotongan hewan kurban berupa 1 ekor kambing atau sapi.

Panitia pemotongan hewan kurban, biasanya selalu kerepotan untuk menjatuhkan hewan kurban, terutama sapi, sebelum disembelih.

Padahal, merebahkan atau merobohkan sapi, seperti dikutip dari ilmuternak.com, prinsip dasarnya adalah meminimalisir stres pada hewan ternak sebelum penyembelihan sehingga daging yang dihasilkan berkualitas baik.

Perlakuan berlebihan sewaktu merobohkan sapi seperti membanting, handling kasar yang cenderung menyiksa dapat menyebabkan hewan mengalami stres.

Merobohkan sapi ini juga membantu saat kita akan melakukan pemotongan kuku pada hewan ternak.
Merobohkan sapi memang bukan hal mudah. Apalagi jika sapi yang harus dirobohkan adalah sapi jantan (bull) yang berukuran besar.

Ada banyak teknik yang bisa digunakan untuk merobohkan sapi. Namun pada umumnya masyarakat belum banyak mengetahui teknik ini. Bisa kita lihat saat penyelenggaraan ibadah kurban.

Kebanyakan cara yang digunakan untuk merobohkan sapi adalah dengan mengikat keempat kaki sapi menjadi satu di tengah dan mengikat kepala sapi pada satu tonggak yang kuat kemudian tali pada kaki tersebut ditarik hingga sapi tersebut rebah.



Dapat anda bayangkan apabila kita mengunakan cara ini sapi akan terbanting dengan keras. Bisa saja sapi mengalami cedera sebelum disembelih.

Cara seperti inilah yang tidak sesuai dengan prinsip animal welfare. Daging yang dihasilkan dari sapi yang mengalami stress mudah busuk dan tidak enak karena darah tidak bisa keluar dengan maksimal.
Langkah-langkah untuk merebahkan atau merobohkan sapi adalah sebagai berikut :

1. Siapkan seutas tali dengan panjang kira-kira 10 meter.

2. Anda cukup melilitkan tali pada badan sapi seperti pada gambar di atas.

3. Satu orang bertugas memegangi kepala sapi (memegang “keloh”) untuk mencegah kepala sapi tertekuk saat jatuh.

4. Kemudian anda harus menarik ujung tali ke arah belakang maka sapi akan terduduk dan akan tebaring dengan perlahan.

5. Untuk melakukan teknik ini tidak diperlukan tenaga yang besar, hanya saja anda harus yakin.

6. Apabila sapi sudah terbaring jangan kendurkan tali, apabila tali kembali kendur maka sapi bisa bangkit kembali.

7. Anda harus menahan pada posisi awal anda seperti pada saat menarik ujung tali.

8. Untuk penanganan lebih lanjut, masing-masing kaki depan dan belakang diikat menjadi satu. Leher ditekan agar sapi tidak bangkit lagi.